Friday, June 26, 2009

confession

kadang kala mengakui sesuatu bisa menjadi hal yg plg sulit untuk dilakukan. mengakui kesalahan. mengakui ketakutan. mengakui kelemahan. mengakui kebenaran. mengakui kekalahan. mengakui perasaan. mengakui kebohongan. mengakui kenyataan. mengakui keakuan.

jalan pintasnya adalah kita menutupi sesuatu yg harusnya kita akui. entah dgn cara apa terserah. entah untuk berapa lama tidak peduli. entah dari siapa tidak tahu. entah apa yg ditutupi tidak ada ide. entah mengapa entah. entah apakah kita sadar sedang menutupi sesuatu atau tidak. tapi saya sadar. saya menutupi sesuatu. menutupi sesuatu yg sudah cukup lama ditutup. dan enggan dibuka. alasannya ? sederhana : karena saya belum mau mengakui.

saya kangen. saya ingat. saya tahu. tapi saya tidak kenal. dan saya enggan untuk bertemu. untuk berkenalan. untuk berdekatan. untuk berbaikan. untuk berpelukan. saya enggan untuk mengakui. saya enggan mengaku saya kangen dia. saya jengah mengingat semua tentang dia. saya menyangkal bahwa saya tahu dia. saya belum mau mengaku tentang semua itu.

12 tahun sudah pergi. yg tersisa hampir tidak ada. karena itu hampir tidak ada lg yg bisa dijadikan pengakuan. tidak ada bekas belaian. tidak ada memori perkataan. tidak ada ingatan pengalaman. apa lagi yg harus diakui ? harus bagaimana agar dibelai ? harus bagaimana agar memori bisa kembali ? harus bagaimana agar pengalaman pulang ke ingatan ? harus dengan cara apa melakukan pengakuan ?

apakah masih harus menunggu ? sampai kapan ? sampai saya tidak tahan ? atau sampai kamu tidak tahan ? saya rasa kamu sudah tidak tahan. karenanya kamu mengaku. tapi saya masih bertahan. saya masih keras kepala. saya masih tidak nyaman. saya masih belum bisa melupakan. dan mungkin memang tidak akan bisa dilupakan. tapi saya membiarkan.

membiarkan urat nadi tangan kiri saya teriris pisau. membiarkan lambung saya terisi obat-obatan. membiarkan kepala saya dipenuhi pemikiran. membiarkan waktu berjalan. sambil mencoba memaafkan. sambil mencoba memberi pengakuan.

ya. saya kangen kamu.

No comments:

Post a Comment